Paskah Perkantas 2020:
Bikin Hidup Lebih Hidup

Puji dan syukur kepada Allah atas penyertaan-Nya dalam mempersiapkan Ibadah Paskah tahun 2020 yang telah berlangsung pada 18 April yang lalu. Ibadah Paskah tahun ini dikemas dalam bentuk ibadah online karena penetapan pandemi Covid-19 di Indonesia. Sesuatu yang baru dan pertama kali dilakukan dalam sejarah pelaksanaan Ibadah Paskah Perkantas. Namun syukur kepada Allah, dalam keterbatasan dan kendala taknis yang dialami, dalam penyertaan Tuhan, ibadah ini dapat dinikmati oleh jemaat yang menyaksikan dari tempat masing-masing.

Tak dipungkiri seiring menjalani realitas kehidupan, kepercayaan dan keyakinan kita menjadi kendor. Secara legal mungkin Kristen, namun secara spiritual dangkal dan barangkali tak bertumbuh, apalagi berbuah. Hidup sekadarnya, bahkan seenaknya. Tak sedikit pula orang Kristen yang meninggalkan iman untuk mengejar suatu kemapanan hidup atau memiliki teman hidup. Bagaimana dengan kita, orang-orang yang dibina dalam pelayanan Perkantas, yang menikmati pembinaan dalam kelompok kecil maupun persekutuan besar? Masihkah kita menghidupi identitas hidup kita sebagai orang percaya? Dan, di tengah masa sulit dampak pandemi Covid-19 yang kita alami saat ini, masihkah kita menghidupi keyakinan dan kepercayaan kita, bahwa Kristus hidup dan memberi hidup?

Lama sebelum Covid-19 menjadi mewabah di Indonesia, panitia telah menggumulkan tema Paskah, yaitu “Bikin Hidup Lebih Hidup.” Tema ini diambil dari refleksi surat 1 Korintus 15, dengan harapan mengingatkan kembali kepada jemaat, bahwa hidup yang lebih hidup hanya didapati dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Keyakinan akan Kristus yang telah menebus umat dari maut dosa dan keyakinan akan kebangkitan Kristus memberi harapan kekal, bahwa kepercayaan kita benar dan tidak sia-sia.

Behind the scene streaming Paskah Perkantas 2020

Kristus telah menebus dosa kita melalui kematian-Nya di kayu salib, dan kebangkitan-Nya adalah bukti kemenangan-Nya. Kebangkitan Kristus menyatakan pengampunan Allah atas manusia, dimana relasi yang terputus antara Allah dan manusia dihubungkan kembali melalui penebusan Kristus. Kebangkitan-Nya menyatakan kedaulatan Allah atas hidup manusia, Ia yang telah membangkitkan Kristus dari kematian fisik, sanggup membangkitkan kita dari kematian spiritual. Apa “virus” yang sedang menggerogoti hidup kita saat ini? Kemalasan? Kemarahan? Kebohongan? Pornografi? Korupsi? Kecemasan? Iri hati? Apapun dosa yang kita gumuli saat ini, apabila kita membuka hati kita kembali kepada Kristus, maka Ia akan membebaskan kita dari belenggu dosa. Kebangkitan-Nya menyatakan kemenangan-Nya.

“Serving God is not a guarantee of an easy life.
But we are called to a life of service, even if it means giving up everything.”

Mempercayai Kristus dan menjalani kehidupan sebagai Kristen tidak menjamin kehidupan yang mudah. Hidup sebagai seorang Kristen adalah panggilan untuk melayani, sekalipun itu berarti menyerahkan segala sesuatu ke dalam rencana Allah. Satu yang pasti, kebangkitan Kristus adalah bukti nyata kasih Allah yang besar dan harapan yang kekal bagi umat. Barang siapa menerima Yesus, biarlah ia menjalani hidup yang lebih hidup, karena yang memimpin dan menyertai adalah Yesus yang Bangkit dan hidup. Selamat Paskah.

 

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »