Johan Setiawan, S. Psi,. M. C. M., M. Th.:
Menemukan Panggilan Hidup

Setiap orang percaya memiliki bagian dalam pekerjaan Tuhan di dunia ini, dan melalui panggilan itu, Tuhan dimuliakan. Alkitab menegaskan bahwa kita diselamatkan untuk melayani (1Ptr 2:9; Ef 2:10), diperlengkapi untuk pelayanan (1Ptr 4:10-11; Ef 4:11-12), dan diutus untuk melaksanakan tugas tersebut (Yoh 17:15-20; Mat 28:18-20). Seperti yang disampaikan Lawrence O. Richards dalam A Theology of Christian Education, semua orang percaya adalah imam dan dipanggil untuk pelayanan. Ini berarti bahwa setiap anak Tuhan adalah pelayan dan hamba-Nya.

Rasul Paulus menuliskan bahwa kita diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah (Ef 2:10). Dengan kata lain, keselamatan kita bukan hanya membebaskan dari dosa, tetapi juga membawa kita kepada tujuan yang telah dirancang Tuhan. Andy Stanley dalam Visioneering menekankan bahwa memuliakan Tuhan berarti menemukan visi-Nya bagi hidup kita dan berjalan di dalamnya.

Pekerjaan sebagai Panggilan

Ketika mempertimbangkan pilihan pekerjaan, penting untuk melihatnya dalam terang panggilan Tuhan. Kata “vokasi” berasal dari bahasa Latin vocatio, yang berarti panggilan. Ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi keterlibatan dalam agenda Tuhan dengan menggunakan talenta yang diberikan-Nya untuk tujuan yang kekal. Maka pertanyaannya bukanlah, “apakah saya dipanggil?” melainkan “apa panggilan saya dan bagaimana saya memenuhinya?

Doug Sherman dan William Hendricks dalam Your Work Matters to God menegaskan bahwa rancangan seseorang mencerminkan kehendak Sang Perancang. Tuhan menciptakan kita dengan karakteristik unik yang sesuai untuk pekerjaan dan pelayanan tertentu. Mengenali rancangan ini adalah kunci untuk memahami panggilan kita.

Profil Pelayanan: Keterbebanan, Kemampuan, dan Kepribadian

Bruce Bugbee dalam What You Do Best in the Body of Christ menjelaskan bahwa Tuhan membentuk kita dengan tujuan tertentu. Dalam memahami panggilan kita, ada tiga aspek utama yang perlu diperhatikan: keterbebanan, kemampuan, dan kepribadian. Ketiga aspek ini membentuk Profil Pelayanan kita.

  1. Keterbebanan

Keterbebanan adalah panggilan hati yang kuat terhadap suatu kelompok atau bidang tertentu. Ini sering kali dinyatakan dalam bentuk hasrat, impian, atau visi yang membakar semangat kita untuk bertindak. Bill Hybels menyebutnya sebagai “ketidakpuasan yang kudus” (holy discontent), yaitu dorongan untuk memperbaiki suatu ketidakberesan yang Tuhan tanamkan dalam hati kita.

Beberapa pertanyaan yang dapat membantu menggali keterbebanan kita:

  • Siapa yang menginspirasi saya dalam hal panggilan hidup?
  • Masalah atau kebutuhan apa yang sangat membebani hati saya?
  • Jika saya tahu pasti bahwa suatu hal akan berhasil, apa yang ingin saya lakukan?
  • Kemampuan

Kemampuan mencerminkan peran dan kontribusi unik yang kita bawa dalam pekerjaan dan pelayanan. Rick Warren dalam The Purpose Driven Life menekankan bahwa Tuhan menghubungkan panggilan kita dengan kecakapan yang diberikan-Nya. Kemampuan ini mencakup:

  • Karunia Rohani, yang diberikan oleh Roh Kudus untuk pelayanan.
  • Bakat alami, yang terbentuk sejak lahir.
  • Pengalaman dan keterampilan, yang diperoleh melalui proses belajar.

Untuk mengenali kemampuan ini, berbagai alat telah dikembangkan, seperti Strength Finder (Gallup), Multiple Intelligences Inventory (Howard Gardner), dan SIMA.

Eric Liddle, seorang pelari dan misionaris, pernah berkata, “God made me fast. And when I run, I feel His pleasure.” Setiap kita bisa mengisi bagian kosong dari pernyataan ini sesuai rancangan Tuhan bagi hidup kita: “God made me _______. And when I _______, I feel His pleasure.”

  • Kepribadian

Setiap orang memiliki cara unik dalam bekerja dan melayani, yang dipengaruhi oleh kepribadiannya. Dua orang bisa memiliki keterbebanan dan kemampuan yang sama, tetapi kepribadian mereka akan mempengaruhi cara mereka menjalankannya.

Berbagai asesmen seperti MBTI dan DISC dapat membantu mengenali kepribadian kita dan bagaimana cara terbaik kita melayani sesuai dengan karakteristik tersebut.

Menemukan dan Menjalani Panggilan

Menemukan panggilan bukanlah suatu kejadian instan, melainkan proses yang terus berkembang seiring pertumbuhan iman dan pengalaman kita. Frederick Buechner mengatakan, “The place God calls you to is the place where your deep gladness and the world’s deep hunger meet.” Panggilan Tuhan adalah titik temu antara kebutuhan dunia dan rancangan Tuhan bagi diri kita. Mari kita mengenali dan menjalani panggilan itu untuk kemuliaan-Nya.

Pertanyaan Refleksi & Diskusi Kelompok

  1. Apa keterbebanan (population/place/problem/process) yang saya rasakan dalam pelayanan?
  2. Apa kemampuan (karunia Roh, bakat alami, pengalaman) yang Tuhan berikan kepada saya?
  3. Bagaimana kepribadian saya mempengaruhi cara saya bekerja dan melayani?
  4. Bagaimana saya bisa menggabungkan ketiga aspek ini untuk menjalani panggilan saya dan memuliakan Tuhan?

Dengan memahami rancangan Tuhan dalam hidup kita, kita dapat melangkah dengan keyakinan dalam panggilan-Nya dan berkontribusi secara maksimal dalam pekerjaan dan pelayanan. Semoga kita semakin peka terhadap suara Tuhan dan dengan setia menjalankan tugas yang telah Dia percayakan kepada kita.

——-

Artikel ini telah disadur dengan izin penulis dari tulisan asli yang dapat diakses di tautan ini. Penulis asli, Johan Setiawan, saat ini mengajar Biblika & Praktika di STT Bandung.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »