Wahyu Lastiyanto, A.mD. Par., S.Si., M.M.:
Belajar Militansi dari Pelayanan Mahasiswa

Why have You chosen me
Out of millions Your child to be
You know all the wrongs that I have done
Oh how could You pardon me,
Forgive my iniquities
To save me give Jesus Your son

Bait syair di atas terambil dari lagu “Why Have You Chosen Me” yang berkesan bagi Wahyu Lastiyanto, A.mD. Par., S.Si., M.M., salah satu alumni dari pelayanan Perkantas Bali. Lagu tersebut dipilih oleh Pdt. Dr. Stephen Tong ketika ia dilantik sebagai pengurus di GRII Kota Kasablanka dan kebetulan dipilihnya juga beberapa waktu sebelumnya, ketika menjadi “liturgis dadakan” di sesi terakhir Kamp Alumni Perkantas Bali sebelum dia pindah ke Jakarta karena ditugaskan oleh kantornya terdahulu, Garam Productions.

Lahir dan besar di Solo hingga lulus dari SMA Negeri 6 Surakarta, Wahyu langsung melanjutkan kuliah ke dua kampus sekaligus, yakni Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali dan Universitas Udayana. Di kampus STP, dia belajar mengenal dan bertumbuh di dalam Tuhan melalui Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) pengurus persekutuan kampus. Wahyu kemudian melayani di Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) kota Denpasar pada tahun 1998-2000, lalu bergabung ke dalam Tim Pembinaan Pelayanan Mahasiswa (TPPM) hingga 2006, dan menjadi pengurus Badan Pengurus Ranting (BPR) Perkantas Bali dari tahun 2006 hingga menjadi Badan Pengurus Cabang (BPC) di tahun 2009.

Di tahun yang sama, suami dari Rika Dian Anggraini, S.Psi., M.Psi. ini “hijrah” ke Jakarta untuk melayani di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Kota Kasablanka, Kuningan. Adalah Tony Antonio, pada waktu itu sebagai BPN, yang mendorongnya untuk melanjutkan studi magister di IPMI.

Saat ini, ayah dari Rahmani Sarah Dewayanti (8 tahun) dan Widhiatmojo Samuel Dewanto (7 tahun) ini melayani sebagai Koordinator Departemen Misi di GRII Kota Kasablanka, selain tergabung sebagai salah satu anggota tim Stephen Tong Evangelical Ministry Internasional (STEMI).

Dari pengalamannya berkunjung ke berbagai daerah, penggemar kidung rohani Jawa ini merefleksikan, bahwa saat ini terdapat urgensi bagi umat Tuhan, khususnya yang “merantau” di kota-kota besar, untuk kembali dan melayani di daerah asalnya. Sinergi antara gereja dan lembaga-lembaga pelayanan juga mendesak untuk dirajut.

Kepada Perkantas News, pendiri dan CEO PT Kamandalu Putra Kreasi yang bergerak di bidang event management ini memberikan kesaksian, bahwa ia memperoleh “militansi” dalam pelayanannya selama melayani dan dilayani di Perkantas Bali. Baginya, pelayanan merupakan anugerah yang harus dikerjakan dan dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Oleh karenanya, penyuka warna hijau ini merasa prihatin ketika melihat pelayan yang tidak mempersiapkan diri dengan baik.

Efesus 2:10 merupakan ayat emas dalam hidup pria yang selama bertahun-tahun bersentuhan dengan dunia desain ini. Ayat tersebut menunjukkan bagaimana Allah telah merancangkan kebaikan yang semestinya dihidupi oleh mereka yang telah dipanggilNya. Itu sebabnya, ia berpesan kepada setiap pembaca Perkantas News agar tetap setia dan taat menekuni apapun profesi dan panggilannya.

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
(Efesus 2:10)


*Diterbitkan dalam Perkantas News edisi III/2016

Translate »