Anggriadi Ricky Herwanto, S.T., M.Div.:
Refleksi Jelang Tahun Baru 2025: Hidup Sebagai Murid Kristus

Ketika kita menyadari panggilan sebagai murid Kristus, pertanyaan berikutnya adalah: bagaimana seharusnya hidup yang kita jalani? Hidup sebagai murid bukan sekadar status, melainkan perjalanan spiritual yang penuh tantangan. Dalam suratnya kepada jemaat Kolose, Paulus memberikan nasihat mendalam tentang bagaimana membangun kehidupan rohani yang kokoh, sehingga kita dapat bertahan dan bersinar di tengah dunia yang penuh godaan.

Tetap Teguh di Dalam Kristus

Menjalani hidup sebagai murid Kristus di dunia yang penuh tantangan bukanlah hal yang mudah. Godaan datang silih berganti, mencoba menggoyahkan komitmen kita. Meskipun iman mungkin tetap ada, cara hidup kita bisa saja mulai menyimpang dari iman tersebut. Paulus mengingatkan jemaat Kolose untuk “tetap di dalam Dia” (Kolose 2:6-7). Nasihat ini menegaskan bahwa kehidupan rohani sejati dimulai dengan fondasi yang kokoh di dalam Kristus.

Kehidupan rohani berbeda dengan sekadar aktivitas rohani. Kehidupan rohani menghasilkan buah kebenaran yang nyata, memampukan kita bertahan dari berbagai godaan, dan menjaga hubungan erat dengan Kristus. Dalam menghadapi arus pemikiran yang salah, seperti sinkretisme yang dihadapi jemaat Kolose, Paulus menekankan pentingnya mengutamakan Kristus agar mereka tidak terombang-ambing.

Paulus juga mengingatkan mereka untuk tidak terjebak dalam penilaian manusia atas hal-hal yang tidak prinsipil, seperti ritual atau kebiasaan sehari-hari yang tidak berkaitan dengan keselamatan (Kolose 2:16). Hanya dengan kehidupan rohani yang bertumbuh di dalam Kristus, kita dapat tetap teguh menghadapi tekanan dunia. Berakar dan bertumbuh di dalam Dia bukan untuk mendapatkan keselamatan, melainkan agar iman dan hidup kita tetap setia hingga akhir, menjadi sarana misi Allah bagi dunia.

Kenakan Pikiran Kristus

Sebagai murid Kristus, pola pikir kita harus diubahkan. Dunia yang semakin jauh dari kebenaran sering kali mencoba menarik perhatian kita pada hal-hal yang sia-sia. Paulus mengingatkan agar kita tetap fokus pada perkara-perkara di atas, yaitu Kristus, dan tidak membiarkan hati kita tergoyahkan oleh persoalan dunia (Kolose 3:2).

Hidup kita harus mencerminkan nilai-nilai dan karakter Kristus. Ini berarti setiap tindakan dan keputusan kita tidak hanya ditentukan oleh aktivitas rohani semata, tetapi juga oleh transformasi karakter yang nyata. Tidak cukup hanya terlibat dalam pelayanan atau kegiatan rohani; karakter kita harus terus diperbaharui sehingga dunia dapat melihat Kristus melalui hidup kita.

Paulus memperingatkan agar kita tidak membiarkan hal-hal kecil menggagalkan kemenangan yang telah kita terima di dalam Kristus (Kolose 3:18). Pikiran dan hati yang terfokus pada Kristus akan membantu kita untuk tetap setia menjalankan misi Kerajaan Allah di dunia ini.

Jalani Hidup Baru dengan Kristus

Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk menjalani hidup baru yang mencerminkan anugerah-Nya. Hidup baru ini adalah hak istimewa yang Allah berikan kepada kita, bukan hanya untuk menghindari dosa, tetapi untuk hidup dengan kualitas yang melampaui kehidupan biasa.

Paulus menekankan kepada jemaat Kolose bahwa perubahan hidup ini bukanlah sekadar formalitas, tetapi sebuah transformasi total. Dahulu kita hidup dalam kebiasaan lama yang penuh dosa, tetapi sekarang, hidup kita harus mencerminkan citra Allah dalam setiap aspek kehidupan (Kolose 3:10). Hidup yang baru ini harus menjadi cerminan keagungan Kristus dan menjadi kesaksian bagi dunia.

Hidup seperti apa yang sedang kita jalani saat ini? Apakah kehidupan kita sudah berbeda dan berkualitas sebagai murid Kristus?

Sambut Tahun Baru dengan Hidup yang Baru

Tahun baru sering menjadi momen refleksi. Sudahkah hidup kita benar-benar mencerminkan panggilan sebagai murid Kristus? Apakah kita sudah bertumbuh di dalam Dia, mengenakan pikiran-Nya, dan menjalani hidup baru yang memuliakan Allah?

Mari kita sambut tahun yang baru dengan komitmen untuk hidup sebagai murid Kristus yang setia, penuh kasih, dan berakar kuat di dalam Dia. Biarlah setiap aspek hidup kita menjadi terang bagi dunia, membawa kemuliaan bagi nama-Nya, dan menjadi alat bagi misi-Nya di dunia.


*Penulis adalah Sekjen Perkantas

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »