Disclaimer: ucapan ini akan panjang, namun semoga tidak bertele-tele. 😊
Bukan sebuah kebetulan Tuhan izinkan ku mencicipi pekerjaan Tuhan yang ajaib di 2 lembaga yang secara “faktual” mulai bergerak di tahun 1971. Lembaga yang satu bergerak memperjuangkan hukum, HAM, dan keadilan sosial, memberikan bantuan hukum struktural bagi mereka yang miskin, dan dimarjinalkan. Sedangkan Perkantas, sependek pengenalan ku sejak siswa, mahasiswa, dan sekarang menjadi alumni, Perkantas hadir dengan visi menjadikan alumni yang menjadi berkat bagi keluarga, gereja, dan bangsa. Perkantas mengerjakan pemuridan, yang dalam anugerah Allah membuahkan alumni-alumni yang setia berjuang menghadirkan Kerajaan Allah (syalom, keadilan, dan kasih) di seluruh pelosok Indonesia.
Aku bersyukur melalui 2 lembaga ini, Tuhan seolah-olah mau menunjukan bahwa DIA setia memelihara Indonesia, dan IA setia memelihara, serta memperlengkapi anak-anak-Nya untuk mengerjakan misi Allah di tengah bangsa ini.
Sekarang kedua lembaga tersebut sudah hampir berusia setengah abad, tepatnya 49 tahun. Kebanyakan lembaga pada usia ini akan merasa mapan, dan “settle”.
Sebagai organisasi “tua”, kiranya Perkantas tetap punya jiwa muda, tidak malah merasa “mapan”, puas, loyo, atau jompo. Namun biarlah Allah yang setia itu sendiri lah yang terus menggelisahkan Perkantas, menganugerahkan kepekaan dalam membaca zaman, dan memberikan Perkantas kemampuan untuk memenuhi panggilan Allah di era disrupsi dengan senantiasa hadir, teguh, dan relevan. Biarlah kobaran api pelayanan tetap “dijaga” melalui kaderisasi, dan regenerasi, serta tata kelola organisasi yang kian rapih, dan tetap mengandalkan Allah, serta dikerjakan dengan semakin profesional.
Biarlah Perkantas setia “menempa” para Alumni (dari siswa, dan mahasiswa) menjadi murid Kristus sejati, yang tak sayang diri, rela berjuang membawa “KABAR BAIK”, menghadirkan “KERAJAAN ALLAH” di bumi Indonesia dan dunia. 🙏🏾
DIRGAHAYU ke-49 Perkantas, selamat untuk kita semua!
Soli Deo Gloria.