Sulawesi Tengah

Pelayanan mahasiswa di Palu telah dimulai pada tahun 1982 oleh beberapa mahasiswa dan dosen di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (UNTAD) dalam bentuk persekutuan bernama PMK Fakultas Pertanian. Kehadiran PMK ini berudampak bagi mahasiswa Kristen yang ada di fakultas yang lain juga, sehingga kegiatan-kegiatan PMK Fakultas Pertanian dihadiri oleh mahasiswa di luar Fakultas Pertanian.

Tahun 1986 beberapa mahasiswa yang telah terlibat aktif dalam PMK Fakultas Pertanian mengikuti Kamp Nasional Mahasiswa di Pandaan, Jawa Timur dan Kamp Regional Indonesia Timur di Toraja, Sulawesi Selatan. Melalui dua kegiatan besar inilah para mahasiswa dan dosen yang mengikuti kamp mengenal Perkantas.

Tahun 1986-1988 PMK semakin berkembang ke fakultas-fakultas yang ada di Universitas Tadulako dan perguruan tinggi swasta dalam bentuk ibadah rutin dan KTB Pengurus. Perkembangan ini ternyata mendatangkan tantangan bagi PMK-PMK yang ada., khususnya PMK yang keberadaannya belum diterima secara resmi di kampus dan tidak adanya wadah pelayanan yang dapat menaungi sekaligus membina PMK-PMK yang ada. Sehingga, wadah ini dianggap sebagai wadah liar. Keadaan ini membuat para mahasiswa dan dosen yang terlibat dalam pelayanan di PMK mulai mengontak Perkantas Nasional dengan menghadirkan Bpk. Agustinus Titi, SH. (pada waktu itu menjabat sebagai Pemimpin Umum). Bpk. agustinus Titi datang ke Palu pada bulan Desember 1988 untuk menjelaskan visi dan misi Perkantas.

Setelah melewati berbagai proses mempersiapkan diri bergabung dengan Perkantas, pada bulan Juli 1988 BPU Perkantas mengeluarkan SK berdirinya Perkantas Cabang Sulawesi Tengah dengan ketua Ir. Enny Adelina Simatupang, M.S., sekretaris Soleman Rori, S.H., dan bendahara Ir. Meri Subito. Dengan berdirinya Perkantas Cabang Sulawesi Tengah secara resmi, maka PMK-PMK yang ada tidak mengalami kendala dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, khususnya ibadah rutin dan persekutuan gabungan PMK-PMK serta pelaksanaan kamp, retret dan lain-lain.

Pendiri Perkantas Palu

Kehadiran Perkantas di Palu tidak lepas dari peran beberapa orang, baik yang bertugas di Palu seperti dr. Naomi Patioran (dari Pelayanan Medis Ujungpandang) yang bertugas sebagai dokter, DR. Ron Meullo (missionaris dari Inggris) yang mengajar di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, maupun alumni yang bekerja di Palu seperti Ir. Pudji Sulaksono, M.Sc., M.Phill (dari PMK Brawijaya), Ir. Enny Adelina Simatupang, M.S. (alumnus ITB Bandung), Ir. Yohanes Panggeso, M.P. (alumni IPB Bogor) dan Kalvin Parinding, S.P (dari PMK Ujungpandang).

Perkembangan Perkantas Palu

Sejak berdirinya Perkantas Palu tahun 1989, pelayanan PMK Palu mengalami banyak kemajuan khususnya dari segi kehadiran mahasiswa di persekutuan besar. Tahun 1990 Perkantas Palu mendorong beberapa alumni PMK Pertanian UNTAD yang mengajar di UNSIMAR (Universitas Sintuwu Maroso Poso) untuk membentuk pelayanan di kampus tempat mereka mengajar dengan nama PMK Poso.

Tahun 1993-1995 kepemimpinan BPC Perkantas Sulawesi Tengah dipegang oleh Ir. Yohanes Pangges, M.P. Dalam masa kepengurusan ini mulai membangun sekretariat yang dibangun di atas tanah keluarga A.S. Palinggi seluas 6 x 15 meter dengan bahan utama papan dan triplek. Pendanaannya didukung oleh alumni dari Jakarta dan Palu.

Tahun 1994 BPC Sulteng mengangkat 1 orang asisten staf. Ketika pelayanan berkembang khususnya di pelayanan siswa, BPC Sulteng menambah satu orang staf untuk pelayanan siswa ini pada tahun 1995. Sejak adanya staf, pelayanan PMK Palu diarahkan untuk membangun pelayanan melalui pembinaan KK/KTB secara intensig dan mentransfer visi pelayanan secara berkesinambungan. Melalui pembinaan KK/KTB inilah dapat terlihat dengan jelas, berapa alumni yang dihasilkan oleh PMK setiap tahun dan yang kemudian diharapkan dapat mendukung pelayanan, baik siswa maupun mahasiswa.


Terhubung dengan Perkantas Sulawesi Tengah di Media Sosial:

Translate »