PERKANTAS adalah sebuah yayasan Kristen yang dibentuk pada tanggal 29 Juni 1971 oleh beberapa orang Kristen yang terpanggil oleh Tuhan, untuk melayani secara khusus di kalangan mahasiswa dan pelajar di Indonesia.
PERKANTAS merupakan yayasan antargereja. PERKANTAS terpanggil untuk memberi sumbangsih dalam pembangunan di Indonesia, khususnya dalam bidang kerohanian. PERKANTAS bukan gereja dan bukan cabang dari satu aliran gereja tertentu. Sebagai yayasan antargereja, PERKANTAS berusaha membantu gereja dalam pelayanan khusus di kalangan mahasiswa dan pelajar. PERKANTAS terpanggil untuk membina mahasiswa dan pelajar agar semakin berguna dalam pelayanan gereja, kepada dunia, bangsa, dan negara.
Setelah pulang dari studi di Australia, Jonathan Parapak yang juga salah seorang pendiri PERKANTAS di Indonesia mensharingkan visi pelayanan mahasiswa kepada adik perempuannya, Abbie Palinggi. Saat itu Abbie adalah karyawati Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan dan berdomisili di Ujungpandang. Jonathan berharap Abbie dapat merintis berdirinya persekutuan mahasiswa Kristen di kota Ujungpandang.
Bulan Februari 1974, Abbie mengikuti Kamp Nasional PERKANTAS di Ciloto, Jawa Barat. Melalui kamp tersebut dia mengalami kasih Tuhan, menerima Kristus secara pribadi dan memulai hidup baru di dalam Kristus. Sepulangnya dari kamp tersebut, Abbie berusaha melakukan kontak dan menjalin hubungan dengan mahasiswa Kristen lain untuk membagikan visi yang telah ia dapatkan dari kamp, paling tidak untuk membentuk suatu persekutuan kecil.
Pergumulan panjang pun dilalui Abbie. Tetapi sampai tahun ke-4 pergumulannya, tidak satu orang pun yang ditemuinya yang sungguh memahami ‘visi’ itu apalagi yang benar-benar haus akan firman Tuhan. Dalam keadaan hampir putus asa, Tuhan kemudian membukakan jalan. Pada pertengahan tahun 1978, Abbie dipertemukan Tuhan dengan Naomi Patioran, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Naomi adalah orang pertama yang ditemui Abbie yang benar-benar menangkap dan mengerti maksud ‘visi’ yang disharingkan Abbie. Sejak itulah mereka berdua mulai berdoa setiap pagi sebelum pergi kuliah dan bekerja. Mereka juga saling menguatkan satu sama lain.
Pada bulan Agustus 1978, diadakan Kamp Nasional PERKANTAS di Kopeng, Salatiga. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Abbie dan Naomi untuk mengikuti kamp tersebut. Dalam kamp inilah mereka kemudian bertemu dengan Ibu Lea Santoso dan Ellie Lau. Kepada kedua orang ini, Abbie dan Naomi mensharingkan kondisi mahasiswa Kristen di kota Ujungpandang. Mereka berharap, kedua wanita yang ditemui ini dapat berkunjung ke Ujungpandang.
Satu bulan setelah Kamp Nasional itu, tepatnya pada bulan September 1978, Lea Santoso dan Ellie Lau datang ke Ujungpandang. Kedatangan mereka adalah untuk membagikan visi pelayanan mahasiswa kepada mahasiswa Kristen di kota Ujungpandang. Dapat dikatakan, sejak itulah cikal bakal Persekutuan Mahasiswa dan Karyawan Kristen Ujungpandang (PMKKUP) mulai terbentuk.
Masih di tahun yang sama, 1978 bulan November, Abbie dan Naomi bertemu dengan Almh. Nelly Tuhumury dan membagikan visi pelayanan mahasiswa kepadanya. Merasa sejiwa, Almh. Nelly pun ikut bergabung. Setahun kemudian, tahun 1979, ketiganya kembali bergumul untuk mengadakan retret mahasiswa pertama di Ujungpandang. Mereka pun bergumul agar Tuhan mengirimkan 10 orang yang sungguh mau dibina dalam kelompok kecil dan juga meneruskan persekutuan yang telah terbentuk Dan Tuhan menjawab doa mereka dengan membawa sejumlah mahasiswa yang kebanyakan adalah mahasiswa kedokteran dan mahasiswa Akademi Teknik Industri untuk mengikuti retreat tersebut. Akhirnya persekutuan ini mulai berkembang.
Tahun 1983, BPU Perkantas di Jakarta melihat bahwa PMKKUP memiliki visi yang sama dengan Perkantas. Karena itu,mereka mengajak bergabung dan mengusulkan agar Ujungpandang segera membentuk Badan Pengurus Cabang (BPC) PERKANTAS Sulawesi Selatan. Karena itu tepat pada tanggal 30 Maret 1983, BPC
PERKANTAS Sulawesi Selatan dilantik dengan Abbie Palinggi sebagai ketuanya. Pelantikan ini juga dihadiri Bimas Kristen Protestan Departemen Agama Sulawesi Selatan. Dan pada tanggal yang sama PERKANTAS Sulsel resmi tercatat di Departemen Agama Sulsel. Karena itu pada tanggal ini jugalah kemudian ditetapkan sebagai hari Ulang Tahun PERKANTAS Sulawesi Selatan. PERKANTAS bukan organisasi politik. Karena panggilan khusus di bidang kerohanian, PERKANTAS tidak berkecimpung di dunia politik. PERKANTAS juga tidak akan diperalat untuk kegiatan-kegiatan politik.
PERKANTAS berpusat di Jakarta dan mempunyai cabang di berbagai daerah di Indonesia. Di Sulawesi Selatan sendiri, PERKANTAS berpusat di Makassar, dengan beberapa anak cabangnya di Kendari, Toraja, Manokwari, dan Sorong.
PENASEHAT PERKANTAS
Pdt. Zet Tuhumury, S.Th. M.Th
BPC PERKANTAS SULSEL
Ketua : Edy Sony, SH, MH
Sekertaris : Yunicha Pagiling, S.KM
Bendahara : Evayenny Toding Bua, ST
Anggota : Yanti Sunaidi, S.Si., M.Kes
STAF PERKANTAS SULSEL
Pemimpin Cabang:
Agusthina, S.Pi., M.Th (Mks)
Staf Kantor:
Reski Iin, S.Pi (Mks)
Sintia Tandiboro, S.Farm (Mks)
Staf Siswa:
Rendy A. Reynold, S.Th (Mks)
Johana Ari Irianti, S.Kom (asc. staf Srg)
Nikita Dengen, S.Pd. (Staf, Trj)
Asriani Rampola’bi’ S.Pd. (Staf, Mmsa)
Jeni Aprillah, S.Th (asc, Trj)
Ardenal Pata, S.Psi( staf, Kdi)
Yuliana B. Karua, S.Th (asc. staf, Kdi)
Staf Mahasiswa:
Agusthina, S.Pi (Lanjut Study, Mks)
Multina Yusuf Tandi, S.KM (Mks)
Erdayani Sabeng, S.Th. (Trj)
Jeniati Salurapa’, S.Th (Trj)
Intan Nidyananda. S.th (asc. staf Trj)
Aresyama Temar S.AP M.AP (asc. staf Srg)
Staf Alumni:
Mahdalena R. Tondok,ST,M.Div (Mks)
Kenny Dominggus Tuasela, SE (Srg)
Budianto P. Tandirerung, M.Div (Trj)
Yustina M. Manukallo, S.P (Kdi)
Dukungan Dana
Persembahan untuk mendukung operasional pelayanan Perkantas Makassar dapat dikirim melalui rekening Bank Mandiri dengan No:1520555056783 A.N Yayasan Persekutuan Kristen Antar Universitas.