Pelayanan Perkantas di Jambi dimulai dari adanya dua orang mahasiswa Universitas Jambi (UNJA) yang merindukan adanya persekutuan di kampus dan mulai mengadakan persekutuan doa yang diberi nama Kebaktian Mahasiswa Kristen (KMK) pada tahun 1988. Tuhan menjawab doa mereka dengan adanya respon positif dari sejumlah mahasiswa Kristen di kampus tersebut, sehingga muncullah persekutuan mahasiswa di kampus UNJA.
Tahun 1989, tujuh mahasiswa dari KMK UNJA mengikuti KNM di Bandung, dan sejak itu nama KMK berubah menjadi Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK). Tahun 1990-1991, terjadi kevakuman PMK Jambi karena adanya salah paham akan visi-misi yang diberikan oleh pembina, sehingga PMK terbelah menjadi dua kelompok dan mendapat pandangan negatif dari dosen di kampus UNJA.
PMK kembali mengutus dua orang ke KNM tahun 1992, dan sekembalinya mereka dari kamp tersebut, diadakan Kebaktian Awal Tahun Ajaran (KATA) perdana di bulan September. Selanjutnya, pelayanan di Jambi banyak ditolong oleh staf traveling dari Perkantas Jakarta, hingga salah satu alumni binaan, Srikandi Realita, menyerahkan diri sebagai staf penuh waktu. Pelayanan di Jambi pun mulai membentuk BPR yang pada akhirnya menjadi BPP Perkantas Jambi pada Maret 1994.
Memperjuangkan pelayanan pemuridan
Saat ini, beberapa kampus yang terus dilayani, antara lain UNJA, UNBARI, STIKOM, STIKES, dan STEMIK. Ada juga PMK Kota yang menjadi wadah pembinaan bagi pengurus kampus dan juga PKK, serta pelayanan yang ada di kampus yang diadakan 2 kali dalam sebulan. Sedangkan untuk pelayanan siswa, selain ada PSKKJ (Persekutuan Siswa Kota Jambi) yang diadakan 2 kali sebulan, ada juga persekutuan mingguan di SMAN 1, 3, 5, 6, 8, 11, dan menjalin relasi dengan SMA 2, juga beberapa sekolah lainnya.
Pelayanan alumni hadir sebagai wadah bagi alumni agar tetap terpelihara kerohaniannya, bahkan juga ada pelayanan pasutri bagi alumni yang telah berkeluarga. Ibadah alumni diadakan setiap awal bulan, sedangkan persekutuan pasutri diadakan tiap minggu ke-2.
Tuhan menjawab pergumulan
Sekalipun saat ini pelayanan dirasakan tidak mudah, namun ada banyak hal juga yang patut disyukuri. Pada tahun 2018 yang lalu, Tuhan menjawab pergumulan akan adanya rumah persekutuan (ruper). Kini, ruper telah dapat digunakan, walau harus dibatasi frekuensinya mengingat kondisi lingkungan.
Saat ini, ada empat staf lapangan dan satu staf kantor, juga empat orang yang memberi diri untuk melayani sebagai BPP dalam periode pelayanan 2018-2020.
Selain pelayanan di Kota Jambi, saat ini sedang dilakukan pelayanan perintisan ke Muara Bungo oleh staf dan alumni peserta KNM. Kunjungan-kunjungan yang telah dilakukan mendapatkan respon positif dari alumni yang ada di sana, dan telah 2 kali diadakan ibadah gabungan.
Kiranya Tuhan Sang Empunya pelayanan senantiasa menyertai pelayanan Perkantas Jambi, sehingga menghasilkan siswa, mahasiswa, maupun alumni yang mengasihi Tuhan dan sesama, serta memberi dampak positif di sekolah, kampus, tempat kerja, dan menjadi berkat bagi keluarga, gereja, masyarakat, dan juga bangsa. Soli Deo Gloria.