Masa remaja adalah masa-masa pencarian jatidiri seseorang yang akan mempengaruhi seluruh hidupnya, dan itu berarti masa siswa. Inilah yang mendasari pelayanan siswa Perkantas. Melalui pelayanan ini, diharapkan para siswa mengenal dan menerima Juruselamat mereka secara pribadi dan belajar beberapa disiplin yang akan menunjang pertumbuhan rohani mereka, seperti saat teduh, pendalaman Alkitab, berdoa, memberitakan kabar baik, dan seterusnya.
Catatan terawal tentang pelayanan siswa di Indonesia berasal dari Surabaya, yakni pada tahun 1974, dirintis oleh ibu Lea Santoso dan Magdalena Obaja yang pada waktu itu masih menjadi siswa sekolah menengah. Saat ini, pelayanan siswa telah berkembang ke seluruh Nusantara, mempersiapkan siswa untuk menjadi murid-murid Kristus yang menjadi berkat bagi keluarga, gereja, masyarakat, maupun bangsa dan negara.
Para siswa dilayani dalam berbagai bentuk, antara lain dalam kelompok kecil, persekutuan sekolah, persekutuan kota, retreat atau kamp. Para pelayan siswa juga diperlengkapi lewat berbagai pelatihan, baik secara lokal, regional, maupun secara nasional melalui Kamp Nasional Pembimbing Siswa (KNPS).
Pelayanan siswa dikerjakan oleh staf-staf siswa di tiap daerah dengan dukungan dari mahasiswa ataupun alumni yang tergabung ke dalam tim-tim pembimbing siswa. Tahun ini, mulai dibentuk Tim Kerja Divisi Siswa di dalam kepengurusan nasional (PHN). Tim ini diketuai oleh Koordinator Divisi Pelayanan Siswa dan beranggotakan lima staf siswa dari daerah.