“Change the university and you change the world.” Kalimat tersebut diucapkan oleh Charles Habib Malik, salah satu perumus Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Tak dapat dipungkiri, universitas berperan besar dalam mencetak sumber daya manusia yang ahli di bidangnya. Mayoritas pemimpin bangsa di dunia merupakan “produk” dari pendidikan tinggi. Oleh karena itulah, pelayanan mahasiswa menjadi begitu penting (dan mendesak!) untuk dikerjakan.
Lebih dari empat puluh tahun yang lalu, Tuhan menaruhkan kerinduan terhadap adanya pelayanan mahasiswa di Indonesia ke dalam hati tiga mahasiswa Kristen (Jonathan Parapak, Soen Siregar, dan Jimmy Kuswadi) yang sedang menuntut ilmu di Australia. Pada waktu 1971, Yayasan Perkantas pun didirikan di Jakarta dengan Ir. Jimmy Kuswadi sebagai staf pertama.
Di dalam anugerah-Nya, pelayanan mahasiswa Perkantas terus berkembang hingga saat ini, melayani mahasiswa-mahasiswi Kristen di seluruh Indonesia untuk menghasilkan alumni-alumni yang tak hanya mumpuni di bidangnya, tetapi juga pemimpin-pemimpin yang berintegritas dan mengasihi Tuhan serta sesama.
Pelayanan mahasiswa dilakukan secara terpadu melalui pelayanan kampus, persekutuan kota, seminar dan pelatihan, kelompok kecil, retreat/kamp lokal-regional-nasional, konseling, dan sebagainya. Mengingat pelayanan yang terus berkembang, PHN (Pengurus Harian Nasional) membentuk Tim Kerja Divisi Mahasiswa yang dikoordinir oleh Koordinator Divisi Mahasiswa dan beranggotakan dua staf mahasiswa daerah.