Sejarah pelayanan Perkantas di Pematangsiantar tak bisa dilepaskan dari Guntur Naibaho, alumni Politeknik USU Medan, yang merindukan adanya pelayanan mahasiswa di Pematangsiantar dan langsung terjun mewujudkan kerinduannya tersebut. Setelah menyelesaikan studinya, ia langsung mencari kerja di Pematangsiantar sebagai tenaga pengajar di sekolah tehnik HKBP Pematangsiantar pada tahun 1988. Tuhan lalu mempertemukannya dengan beberapa mahasiswa FKIP Universitas HKBP Nommensen, yaitu Eastman Napitupulu, Hitler Sitorus, Toloaro Gea, Hisar Doloksaribu, yang kemudian menjadi kelompok kecil pertama di FKIP. Makin hari, makin banyak mahasiswa yang bergabung dengan kelompok ini. Pada waktu itu, Pendalaman Alkitab diadakan bergiliran dari rumah kost satu ke rumah kost lain karena belum ada sekretariat ataupun rumah persekutuan. Karena semakin banyak mahasiswa yang ikut, akhirnya d i b u a t l a h organisasi PMK Pematangsiantar yang pada tahun 1990 dengan Eastman Napitupulu sebagai Ketua . Eastman terus melayani hingga saat ini sebagai Ketua BPR Perkantas Pematangsiantar beberapa periode, sedangkan sekretariat saat ini berada di Jalan Laut Tawar, Pematangsiantar. Selain pelayanan mahasiswa, dirintis pula pelayanan siswa di Pematangsiantar. Pada tahun 1991, berdirilah PSK Pematangsiantar. Setahun kemudian, Guntur Naibaho pindah kerja ke Pekan Baru sementara pelayanan terus dikerjakan dengan dukungan staf traveling dari Medan. Pada tahun 1992, Hisar Doloksaribu menjadi associate staf sampai tahun 1994. Di tahun yang sama, Ernawaty Silalahi yang merupakan mantan Ketua PMK Pematangsiantar menjadi asisiten staf hingga tahun 1996. Pemeliharaan Tuhan Terhitung sejak tahun 1997, Ernawaty tidak lagi menjadi staf. Pelayanan pada waktu itu mengalami kemunduran akibat adanya permasalahan internal dan juga kesaksian AKK yang membuat pelayanan nyaris bubar. Akan tetapi bukan Tuhan jika Dia tidak menjagai pelayanan yang telah dimulai di dalam nama-Nya. Rustam Siagian yang pernah melayani sebagai staf traveling dari Medan dan baru menyelesaikan studi dari Bandung, setelah mendengar situasi ini, segera membagikan pergumulan pelayanan ini dengan para alumni. Hasilnya, pada tahun 1998 diadakan sharing alumni yang membuahkan Tim Pemerhati Pelayanan, yang meliputi bidang Alumni, Mahasiswa, dan Siswa. Pelayanan pun mulai stabil kembali dan berjalan ke arah yang lebih baik.
Julia Damanik memberi diri sebagai asisten staf pada tahun 1999. Karena pelayanan terus berkembang, maka pada tahun 2000, dibentuklah Badan Pengurus Ranting Perkantas Pematangsiantar dengan Eastman Napitupulu sebagai Ketuanya. Setahun kemudian, dibentuklah Persekutuan Alumni Kristen (PAK) Pematangsiantar yang diketuai oleh Jonni Sitindaon (alumni Unimed). Pada tahun 2002, Julia berhenti sebagai asisten staf. Ferdinandus Saragih kemudian memberi diri sebagai staf pada tahun 2003 sampai sekarang.
Pada tahun 2006, Basauli Marpaung juga memberi diri sebagai staf hingga tahun 2013. Ada pula Martauli Sirait yang menjadi staf seangkatan dengan Basuli yang sedang menjalani studi lanjut di UKI, juga Danni Rumahorbo yang menjadi staf sejak tahun 2008 hingga saat ini. Jadi, ada empat orang staf lapangan dan satu orang staf kantor (Berton Nainggolan, sejak tahun 2013 digantikan oleh Roika). Kiranya pelayanan yang Tuhan sudah mulai tetap terjaga oleh orang-orang yang bekerja bagi Dia. (Eastman)