Allah Turut Bekerja

Shalom,

Hingga akhir Mei 2020, sebagian besar daerah di Indonesia masih menerapkan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus korona. Kondisi yang ada membuat para pelayan harus cepat beradaptasi. Rencana-rencana pelayanan yang dibuat tatap muka karena dirancang sebelum pandemi pun harus direvisi. Tentu ada kesulitan di sana-sini, tetapi puji Tuhan, semua dapat teratasi, terutama berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Manusia adalah makhluk yang berkomunikasi, sama seperti Allah, Penciptanya. Bedanya, manusia sangat bergantung pada media yang tersedia. Di masa pembatasan sosial, komunikasi dalam pelayanan yang biasanya dilakukan secara tatap muka pun berganti menjadi komunikasi “tatap layar” lewat aplikasi-aplikasi percakapan online, seperti Zoom, Duo, Meet, Messenger, dan sebagainya. Pelayanan melalui media dan penguasaan teknologi media menjadi makin vital.

Di satu sisi, kita tentu setuju, bahwa pandemi Covid-19 adalah hal yang buruk. Namun di sisi lain, ia membukakan cakrawala pemikiran banyak pelayan akan signifikansi pelayanan media, atau biasanya juga disebut dengan pelayanan digital. Staf-staf Perkantas pun “dipaksa” untuk mengoptimalkan media komunikasi yang tersedia untuk pelayanan. Beragam cara pun digunakan untuk melayani siswa, mahasiswa, dan alumni, mulai dari Instagram Story, podcast di Spotify, hingga live-streaming ke YouTube dan Facebook. Semua dilakukan untuk menjangkau ladang pelayanan.

Namun di atas semuanya itu kita meyakini, bahwa Allah tidak sekadar diam dan tidak peduli, melainkan juga turut bekerja di dalam dan melalui kita, orang-orang pilihan-Nya, untuk menghadirkan kerajaan Tuhan di bumi, apapun kondisinya.

~Redaksi~

Exit mobile version