Puji syukur kepada Allah atas terlaksananya Kamp Nasional Pembimbing Siswa (KNPS) XIV pada tanggal 3-8 Agustus 2018 di Kinasih Resort, Sukabumi. Acara 3 tahunan ini dihadiri oleh 370 peserta, yang terdiri dari pembimbing siswa dan staf siswa se-Indonesia.
Materi yang disajikan dalam KNPS XIV adalah “Listening, Engaging, Trustworthy, Selfless, Genuine, Obedient” yang disingkat ke dalam tema “LET’S GO” dengan harapan seluruh karakter tersebut dimiliki oleh para pembimbing siswa, sebagaimana diteladankan oleh Tuhan Yesus.
Hari pertama dibawakan oleh Elisabeth Font Pandya (Staf Siswa Perkantas Jakarta) dan Triawan Wicaksono (Sekjen Perkantas). Elisabeth mengajak setiap peserta untuk sedia mendengar (listening) suara Tuhan dan membiarkan diri ditransformasi Allah. Sedangkan Triawan menantang kepada peserta untuk taat (obedient) melakukan kehendak Allah, walaupun tampak tidak masuk akal, serta untuk bertolak lebih dalam kepada pelayanan siswa.
Kamp hari berikutnya dilayani oleh Annette Arulrajah (Sekjen IFES Asia Timur) dalam sesi Scripture Engagement. Setelahnya, ada sesi Seminar dengan narasumber Benyaris Pardosi (Staf Siswa Perkantas Medan), Rabea Merry (Staf Siswa Perkantas Kupang), serta Yehezkiel Hia (Staf Siswa Perkantas Jakarta). Setiap peserta diajak untuk sedia berjalan bersama Allah dan para siswa (engaging) dalam pelayanan, sehingga sekalipun banyak tantangan dalam mengerjakan pemuridan, para peserta terus beroleh kekuatan untuk melayani para siswa karena hati yang terus berkobar ketika melekat pada Kristus.
Ada pula berbagai kapita selekta yang diikuti para peserta untuk dapat memperlengkapi mereka dalam melayani siswa, seperti Perkabaran Injil, Sex Education, Creative Bible Study, Konseling, Mentoring & Coaching, Komunikasi Melalui Media Sosial, Pemuridan dan Okultisme. Hari kedua diakhiri dengan pertemuan perdana dalam kelompok kecil untuk membagikan hal-hal yang didapat dan bagaimana pergumulan pelayanan siswa di kota masing-masing.
Mengawali hari ke-3, Annette membukakan tentang perempuan Samaria yang mengalami perjumpaan dengan Yesus di sumur Yakub dan bagaimana ia mengalami pemulihan serta dibebaskan dari masa lalu dan dosanya, sehingga berujung dapat menjadi berkat bagi satu kota. Peserta diajak untuk meneladani pelayanan Yesus kepada perempuan Samaria sehingga dapat menjadi tempat yang dipercaya (trustworthy), tidak mementingkan diri (selfless), dan taat (obedient).
Sesi Seminar dengan narasumber Angsoka Paundralingga (Ekonom BI), Robin (Staf Siswa Perkantas Jatim), Venny Wongso (Staf Siswa Perkantas Makasar) dan Amelia Runtuwene (Staf Siswa Perkantas Manado) berbicara tentang pelayanan siswa yang tidak mudah karena akan terus diperhadapkan dengan tantangan zaman, seperti gap pola asuh dalam keluarga, pengaruh media sosial, kondisi politik-ekonomi bangsa, ataupun kemorosotan pelayanan di kota kantung Kristen.
Sekalipun ada berbagai pengaruh yang sudah dan akan terus menginterupsi pelayanan siswa, namun semua narasumber sepakat, bahwa pemuridan masih tetap kontekstual dan harus diperjuangkan untuk mempersiapkan siswa menjadi pemimpin dan orang yang berpengaruh di masa yang akan datang.
Di hari kelima, terdapat sesi Persekutuan Doa, yang mengutus para peserta untuk terus bergandengan tangan, sehati dan sepikir dalam daya dan doa untuk mengerjakan pelayanan siswa di Indonesia. Puji Tuhan untuk para peserta yang menikmati setiap sesi dan makin diperlengkapi untuk melayani.
Kiranya melalui KNPS XIV yang telah terlaksana, para pembimbing siswa dan staf siswa makin diteguhkan untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk memulihkan siswa-siswi di Indonesia dan memulihkan Indonesia demi kemuliaan nama-Nya. (Evin)